ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN
BAKRIE AND BROTHERS GROUPS
Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Manajemen Strategik
Disusun oleh :
Grecia
Pakpahan (7311413203)
Icha
Puspitaning D. (7311413241)
JURUSAN
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebuah
organisasi harus memiliki suatu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang yang
ingin dicapai dengan membuat visi dan misi. Begitu pula dengan suatu perusahaan
haruslah memiliki tujuan jangka pendek maupun panjang yang jelas dengan membuat
visi dan misi perusahaan guna mencapai tujuan tersebut. Selain adanya tujuan,
visi, dan misi tersebut suatu perusahaan harus menerapkan strategi karena suatu
perusahaan pasti akan mengalami peningkatan maupun penurunan didalam usahanya,
oleh karena itu penggunaan strategi oleh perusahaan sangat penting digunakan untuk
meningkatkan maupun mempertahankan eksistensi dan kesuksesan suatu perusahaan tersebut
terutama di keadaan ekonomi dunia saat ini dan persaingan dari perusahaan lain.
Dalam makalah ini dijelaskan
bagaimana analisisi strategi dari perusahaan Bakrie and Brothers Group. PT
Bakrie & Brothers Tbk (“BNBR” atau “Perusahaan” atau “Perseroan”) sendiri
didirikan di Jakarta pada tahun 1942 oleh almarhum Achmad Bakrie sebagai cikal
bakal korporasi. Perjalanan Perusahaan diawali dengan kisah usaha niaga yang
terus berkembang, dan selama lebih dari 70 tahun bergerak di bidang usaha
investasi dan atau divestasi pada perusahaan-perusahaan lain, telah mengukir
berbagai prestasi dan mengantarkan Perusahaan menjadi salah satu perusahaan
investasi terkemuka di Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
visi, misi, tujuan, dan strategi dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
2. Bagaimana
pengembangan visi dan misi dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
3. Apa
peluang dan tantangan eksternal dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
4. Bagaimana
matrik EFE dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
5. Bagaimana
competitive profil matrik dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
6. Apa
kekuatan dan kelemahan dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
7. Bagaimana
matrik IFE dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
8. Bagaimana
analisis SWOT dan BCG matrik dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
9. Apa
rekomendasi strategi spesifik dan tujuan jangka panjang dari perusahaan Bakrie
and Brothers Group?
10. Bagaimana
hasil yang diharapkan dari strategi perusahaan Bakrie and Brothers Group?
11. Apa
rekomendasi tujuan tahunan yang spesifik di tahun depan dari perusahaan Bakrie
and Brothers Group?
12. Bagaimana
evaluasi strategi dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi
Bakrie and Brothers Groups
1. Visi
Menjadi Perusahaan Investasi terkemuka yang merepresentasikan perekonomian
Indonesia.
2. Misi
Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham melalui kegiatan investasi yang
menguntungkan dan peningkatan nilai portofolio inti.
3. Tujuan
Menjadi bagian dari komponen bangsa Indonesia untuk mendorong terjadinya
masyarakat yang sejahtera dan memiliki niat yang luhur untuk berkontribusi
membangun bangsa. Sesuai falsafah dasar yang diyakini bahwa “Setiap Rupiah yang
dihasilkan oleh Bakrie harus bermanfaat bagi orang banyak”
4. Strategi
Menggunakan
strategi diffrensiasi yaitu melakukan akuisisi.
B. Pengembangan Visi dan Misi
Visi dan misi dari
Bakrie and Brothers Groups saat ini sudah baik dan cukup relevan dengan keadaan
perusahaan saat ini, visi dan misi yang dijunjung oleh perusahaan Bakrie Group
masih terus akan meningkatkan dan membawa perusahaan Bakrie Group menjadi
perusahaan yang dikenal baik di Indonesia maupun diluar Indonesia dengan falsafah
dasarnya yaitu “Setiap rupiah yang dihasilkan oleh Bakrie Group harus
bermanfaat bagi orang banyak”.
1. Pengembangan
Visi
Visi dari perusahaan Bakrie and Brothers Group sudah
baik karena menjawab pertanyaan “what
will our business be?” menurut buku Manajemen Strategik oleh Ismail Solihin
yaitu untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka yang merepresentasikan
perekonomian Indonesia.
2. Pengembangan
Misi
Misi dari perusahaan Bakrie and Brothers group sudah
cukup baik karena sudah memenuhi 6 komponen pokok dari 9 komponen yang harus
dimiliki. Komponen-komponen yang sudah mencakup misi perusahaan Bakrie yaitu customers, products or services, markets,
concern for survival, growth and profitability, philosophy, self-concept.
Untuk concern for public image tidak
dimasukkan dalam misi tetapi dimasukkan dalam falsafah dasar perusahaan yaitu
“Setiap rupiah yang dihasilkan oleh Bakrie Group harus bermanfaat bagi orang
banyak”. Untuk komponen yang belum terjawab adalah technology dan concern for
employees.
a. Customers
Yang menjadi pelanggan Bakrie and Brothers Groups
adalah kalangan menengah keatas seperti para pemegang saham.
b. Products or services
Perusahaan Bakrie merupakan perusahaan investasi
yang menawarkan produk investasi seperti portofolio.
c. Markets
Pangsa pasar yang ditargetkan oleh perusahaan Bakrie
adalah Indonesia dan Internasional.
d. Technology
Perusahaan Bakrie memiliki teknologi yang canggih
tetapi tidak tercantum dalam misi perusahaan.
e. Concern for survival, growth and
profitability
Untuk kelangsungan dan pertumbuhan untuk
menghasilkan profitabilitas (laba) melalui kegiatan investasi yang menguntungkan
dan peningkatan nilai portofolio inti. Selain itu Bakrie and Brothers Group
memilki anak perusahaan di berbagai sektor.
f. Philosophy
Perusahaan Bakrie sudah mempunyai kepercayaan yang
baik dimata konsumen tetapi saat ini berkurang semenjak kasus Lapindo. Selain
memiliki kepercayaan, Bakrie juga memiliki nilai dasar (trimarta) yaitu
KeIndonesia-an, Kebersamaan, dan Kemanfaatan.
g. Self-concept
Kompetensi unggulan yang dimiliki oleh perusahaaan
Bakrie adalah memiliki anak perusahaan terbanyak diberbagai macam sektor.
h. Concern for public image
Perusahaan memiliki program CSR melalui “Bakrie
Untuk Negeri” yang berdampak pada citra perusahaan.
i.
Concern
for employees
Perusahaan yang belum maksimal dalam memperhatikan
para karyawan karena Bakrie lebih memperhatikan kepuasan pelanggan.
C. Peluang dan Tantangan Eksternal
1. Peluang
- Pertumbuhan segmen pasar baru terjadi pada level
nasional dan internasional dimanfaatkan sebagai sumber income bagi perusahaan.
- Perkembangan
teknologi menjadi peluang bagi Bakrie untuk melakukan pemanfaatan dalam
memasuki sektor bisnis teknologi dan dalam upgrading sistem kerja dan operasi perusahaan.
- Tren
eco friendly dan go green yang sedang booming dimanfaatkan Bakrie Group untuk
menjadi perusahaan yang memiliki kompetensi inti (core competences)
dalam proyek-proyek go green.
- Ekspansi
ke kancah internasional dapat menjadi solusi ketika permintaan dalam negeri
melemah.
- Perusahaan
lain, baik nasional maupun internasional, yang berkinerja baik dapat menjadi benchmark dan mitra strategis Bakrie
Group
- Perusahaan
dalam berbagai sektor industri yang berada dalam fase decline dalam product atau industry life cycle menjadi
peluang yaitu dapat mengakuisisi perusahaan yang prospektif di masa depan.
2. Tantangan
- Pesaing baru dan peningkatan penjualan produk substitusi dapat
mengancam eksistensi dan profitabilitas Bakrie Group.
- Perubahan selera konsumen yang cepat dan tingginya bargaining
position konsumen memberi
ancaman tersendiri bagi stabilitas operasi perusahaan-perusahaan Bakrie Group
dan membuat peluang suatu perusahaan dan atau produk untuk dipilih dan dibeli
oleh konsumen menjadi menurun.
- Politisasi perusahaan demi kepentingan politik dan
isu politik yang sengaja dikaitkan dengan Bakrie Group dapat mengancam reputasi
perusahaan yang merupakan salah satu faktor kunci dari survival stuffs dan sustainability perusahaan.
- Perubahan
regulasi pemerintah dapat memberikan dampak bagi operasional dan strategi
Bakrie Group terutama regulasi yang tidak pro ke sektor Bakrie.
-
Rent seeker, dimana para rent seeker merupakan para individu yang menggunakan undang-undang dan peraturan
pemerintah untuk mentransfer kekayaan (sewa) untuk diri mereka sendiri. Hal ini
rawan terjadi pada saat Bakrie Group terlibat tender-tender proyek pemerintah.
- Collective
action dari komunitas yang kurang senang dengan eksistensi Bakrie Group dan collective
action dari komunitas yang merasa dirugikan oleh Bakrie Group.
D. Matrik EFE (External Factor Evaluations)
No
|
Key Eksternal
Factors
|
Weight
|
Rating
|
Score
|
Opportunities
(Peluang)
|
||||
1.
|
Pertumbuhan segmen
pasar baru pada
level nasional dan internasional
|
0.08
|
3
|
0.24
|
2.
|
Perkembangan
teknologi (peluang upgrading sistem
kerja dan operasi perusahaan)
|
0.07
|
2
|
0.14
|
3.
|
Tren “eco friendly” dan “go
green” yang sedang booming
|
0.06
|
2
|
0.12
|
4.
|
Ekspansi
ke kancah internasional
|
0.1
|
3
|
0.3
|
5.
|
Perusahaan
lain baik nasional maupun internasional yang berkinerja baik dapat menjadi benchmark dan mitra strategis Bakrie
Group
|
0.1
|
3
|
0.3
|
6.
|
Akuisisi
perusahaan yang berada dalam fase decline namun prospektif bagi jangka panjang
|
0.08
|
3
|
0.24
|
Threaths
(Ancaman)
|
||||
1.
|
Pesaing baru dan
peningkatan penjualan produk substitusi
|
0.1
|
4
|
0.4
|
2.
|
Perubahan selera konsumen yang cepat dan
tingginya bargaining position konsumen
|
0.08
|
3
|
0.24
|
3.
|
Politisasi perusahaan demi
kepentingan politik dan isu politik yang dikaitkan dengan Bakrie Group
|
0.09
|
3
|
0.27
|
4.
|
Perubahan
regulasi pemerintah
|
0.07
|
3
|
0.21
|
5.
|
Rent seeker, hal ini rawan terjadi pada
saat Bakrie Group terlibat tender-tender proyek pemerintah
|
0.07
|
3
|
0.21
|
6.
|
Collective action dari
komunitas yang kurang senang dengan eksistensi Bakrie Group dan collective action dari
komunitas yang merasa dirugikan oleh Bakrie Group
|
0.1
|
3
|
0.3
|
TOTAL
|
1.00
|
|
2.97
|
E. Competitive Profil Matrix
Mengambil salah satu anak perusahaan dari Bakrie
Group di bidang real estat dan properti yaitu Bakrieland Development.
Faktor Keberhasilan Penting
|
Bobot
|
Bakrieland Development
|
Alam Sutera Realty
|
Lippo
Karawaci
|
|||
Rating
|
Score
|
Rating
|
Score
|
Rating
|
Score
|
||
Iklan
|
0.1
|
2
|
0.2
|
3
|
0.3
|
3
|
0.3
|
Kualitas produk
|
0.2
|
2
|
0.4
|
3
|
0.6
|
3
|
0.6
|
Daya saing harga
|
0.1
|
3
|
0.3
|
3
|
0.3
|
3
|
0.3
|
Manajemen
|
0.1
|
2
|
0.2
|
2
|
0.2
|
2
|
0.2
|
Posisi keuangan
|
0.1
|
3
|
0.3
|
4
|
0.4
|
4
|
0.4
|
Loyalitas konsumen
|
0.1
|
2
|
0.2
|
3
|
0.3
|
4
|
0.4
|
Ekspansi Global
|
0.15
|
3
|
0.45
|
3
|
0.45
|
3
|
0.45
|
Pangsa Pasar
|
0.15
|
3
|
0.45
|
3
|
0.45
|
3
|
0.45
|
TOTAL
|
1.00
|
|
2.50
|
|
3.00
|
|
3.10
|
Alasan
memilih Alam Sutera Realty dan Lippo Karawaci sebagai pesaing dari Bakrieland
Development adalah kedua perusahaan sama-sama bergerak di bidang properti yang
sama dan merupakan perusahaan pesaing potensial dari Bakrieland Development.
F.
Kekuatan
dan Kelemahan
1. Kekuatan
-
Diversifikasi
bidang usaha Bakrie Group bergerak pada sektor sumber daya tangible yang strategi yaitu melakukan diversifikasi
konglomerat pada berbagai sektor usaha yang memberikan peluang berbeda-beda
bagi sumber pemasukan perusahaan.
- Sumber daya keuangan cukup memadai, baik secara swadaya, pasar modal, dan
pinjaman. Pendanaan perusahaan disokong oleh
pendanaan dari shareholders. Kombinasi pendanaan internal Bakrie
Group dan pendanaan eksternal melalui pasar modal dan debt dapat meningkatkan jumlah
uang yang dimiliki perusahaan.
- Citra stabil selama 70 tahun dengan mengusung nama Bakrie sebagai “trademark”. Citra positif pada filosofi Bakrie Group
menjadi “daya tarik” dan “daya jual” perusahaan dalam melakukan kemitraan
strategis dan mendapatkan legitimasi sosial dari masyarakat.
- Keterlibatan
perwakilan Bakrie Group dalam event nasional dan internasional memberikan
peluang bagi Bakrie Group untuk memperkenalkan dan meningkatkan awareness publik akan eksistensi dan reputasi Bakrie Group.
- Implementasi CSR melalui “Bakrie Untuk Negeri” menjadi trademark dan wadah implementasi brand
name bagi unit-unit usaha
Bakrie Group yang digunakan sebagai salah satu investasi perusahaan yang
berdampak baik bagi image Bakrie Group di mata publik dan menjadi sarana
kontribusi Bakrie Group terhadap masyarakat sekitar.
- Beberapa sektor usaha Bakrie Group memiliki indikator rareness dan
valuable sebagai acuan dalam
melakukan perbaikan berkesinambungan dan ekspansi sektor usaha perusahaan
- Memiliki sektor bisnis dalam bidang teknologi informasi, sehingga dapat
menjadi sarana komunikasi dan informasi perusahaan terhadap masyarakat
2. Kelemahan
- Pengelolaan intangible assets yang belum cukup tampak secara eksplisit dimana Bakrie
Group hanya memperhatikan kepuasan customers saja.
- Nilai
kapitalisasi rendah di Bursa Efek tampak pada nilai saham perusahaan-perusahaan
Bakrie Group yang rendah dibandingkan perusahaan lain pada sektor dan subsektor
yang sama dan pendanaan mayoritas masih berasal dari hutang (debt).
- Sektor-sektor
perusahaan yang berada di bawah naungan Bakrie Group tidak semuanya
menghasilkan profit dan berkinerja baik yang dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan secara keseluruhan dan mempengaruhi citra holding company itu sendiri.
- Kesenjangan reputasi manajerial, dimana reputasi manajerial terkesan
hanya terpusat di individu-individu tertentu saja yaitu yang
diidentikan
dengan individu-individu tertentu yang menyandang nama Bakrie.
- Optimalisasi divisi R&D belum optimal dan lini produk sempit, terlihat
dari lini produk beberapa anak perusahaan Bakrie Group yang sempit yaitu pada sektor pertambangan batu bara,
agribisnis, minyak dan gas, dan logam.
- Citra
kurang baik pada perusahaan-perusahaan Bakrie Group muncul akibat beberapa
kasus seperti Lapindo Brantas, konflik antara Bakrie Sumatra Plantations dan
Bank Capital mengenai dugaan transaksi semu oleh PT BSP, dan sebagainya.
-
Promosi dan “brand activation” yang kurang sehingga awareness publik mengenai macam-macam usaha Bakrie Group kurang dikenal secara keseluruhan.
G. Matriks IFE (Ixternal Factor Evaluations)
No
|
Key Internal
Factors
|
Weight
|
Rating
|
Score
|
Strengths
(Kekuatan)
|
||||
1.
|
Secara
mayoritas, bidang usaha Bakrie Group bergerak pada sektor sumber daya tangible
yang strategis (kompetensi inti)
|
0.07
|
3
|
0.21
|
2.
|
Sumber daya
keuangan cukup memadai, baik secara swadaya, pasar modal, dan pinjaman
|
0.06
|
2
|
0.12
|
3.
|
Citra stabil
selama 70 tahun dengan mengusung nama Bakrie sebagai trademark
|
0.07
|
4
|
0.28
|
4.
|
Keterlibatan
perwakilan Bakrie Group (seperti CEO, komisaris, dan direksi) dalam
event-event nasional dan internasional
|
0.08
|
3
|
0.24
|
5.
|
Implementasi
CSR melalui “Bakrie Untuk Negeri”
|
0.07
|
3
|
0.21
|
6.
|
Beberapa
sektor usaha Bakrie Group memiliki indikator rareness dan valuable
|
0.07
|
3
|
0.21
|
7.
|
Memiliki sektor bisnis dibidang teknologi
informasi yang dapat menjadi sarana komunikasi dan informasi perusahaan
terhadap masyarakat
|
0.08
|
4
|
0.24
|
Weakness
(Kelemahan)
|
||||
1.
|
Pengelolaan intangible assets yang belum cukup tampak
(secara eksplisit)
|
0.07
|
2
|
0.14
|
2.
|
Nilai
kapitalisasi rendah di Bursa Efek Indonesia dan pendanaan mayoritas dari
hutang pada beberapa sektor usaha
|
0.08
|
3
|
0.24
|
3.
|
Beberapa
anak perusahaan Bakrie Group tidak menghasilkan profit yang signifikan
|
0.09
|
3
|
0.27
|
4.
|
Kesenjangan reputasi manajerial, dimana
reputasi manajerial terkesan hanya terpusat di individu-individu tertentu
saja
|
0.07
|
3
|
0.21
|
5.
|
Optimalisasi divisi R&D belum optimal
dan lini produk sempit
|
0.06
|
2
|
0.12
|
6.
|
Citra
kurang baik pada salah satu perusahaan Bakrie Group muncul akibat beberapa
kasus
|
0.07
|
4
|
0.28
|
7.
|
Promosi dan “brand activation” yang
kurang sehingga awareness publik
mengenai macam-macam usaha Bakrie Group kurang dikenal secara keseluruhan
|
0.06
|
3
|
0.12
|
TOTAL
|
1.00
|
|
2.98
|
H. Analisis SWOT dan BCG Matriks
1. Analisis
SWOT
Eksternal
Internal
|
Strength
-
Sektor sumber daya tangible
strategis
-
Keuangan cukup memadai
-
Citra stabil selama 70 tahun
-
Perwakilan terlibat dalam event
nasional dan internasional
-
Implementasi
CSR
-
Beberapa
sektor memiliki indikator rareness dan valuable
-
Memiliki
sektor bisnis dalam bidang teknologi informasi
|
Weakness
W.1. Pengelolaan intangible
assets yang belum cukup
W.2. Nilai
kapitalisasi BEI rendah
W.3. Tidak
semua anak perusahaan menghasilkan profit.
W.4. Kesenjangn reputasi manajerial
W.5. Optimalisasi divisi R&D belum optimal dan lini
produk sempit
W.6. Citra
kurang baik akibat kasus
W.7. Promosi dan “brand
activation” yang kurang
|
Opportunities
O.1. Pertumbuhan segmen pasar baru
O.2. Perkembangan
teknologi
O.3.
Tren “eco
friendly” dan “go green” yang sedang booming
O.4. Ekspansi
kancah internasional
O.5. Menjadikan
perusahaan lain sbg benchmark dan mitra strategis
O.6. Akuisisi
perusahaan dalam fase decline
|
SO
(S1O3) Menerapkan sektor usaha yang berbasis lingkungan / go green
dan bersumber daya tangible strategis
(S4O4) Melakukan ekspansi ke kancah internasional,
mencari channel ketika perwakilan terlibat di event nasional / internasional
(S6O2) Mengelola secara optimum melalui
perkembangan teknolgi beberapa sektor perusahaan yang memiliki rareness dan valuable
|
WO
(W1O5) Pengelolaan intangible assets dapat semakin
dikembangkan dengan melihat pengembangan intangible assets perusahaan
benchmark
(W6O3) Mengaplikasikan segera eco friendly dan go green
untuk meminimalisasi citra kurang baik akibat kasus
(W7O2) Melakukan promosi dengan teknologi yang
semakin canggih (melalui jaringan media seperti ANTV)
|
Threaths
T.1. Pesaing & peningkatan penjualan produk substitusi
T.2. Perubahan selera konsumen
T.3. Politisasi
perushan & isu politik
T.4. Perubahan
regulasi pemerintah
T.5. Rent
seeker
T.6. Collective
action dari komunitas yang kurang senang dan merasa dirugikan
|
ST
(S6T1) Terus mengembangkan indikator rareness dan valuable agar
mampu bersaing
(S2T2) Dengan sumber keuangan yang cukup memadai dapat melakukan
inovasi produk
(S5T6) Implementasi
CSR terus dikembangkan agar mengurangi komunitas yang merasa kurang senang
dan merasa dirugikan
|
WT
(W7T1) Meningkatkan kualitas produk dari setiap
anak perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahan pesaing dan produk
subtitusi
(W6T6) Segera menyelesaikan kasus dan menciptakan
kegiatan untuk menarik kembali simpati masyarakat
|
2. BCG
Matriks
|
Penjelasan
a.
Bintang
Bintang adalah bisnis atau produk dengan pertumbuhan
dan pangsa yang tinggi.
b.
Sapi Kas
Sapi kas adalah bisnis atau produk yang pertumbuhannya
rendah, tetapi pangsanya tinggi.
c.
Tanda Tanya
Tanda tanya adalah unit bisnis
dengan pangsa rendah dalam pasar yang pertumbuhannya tinggi.
d.
Anjing
Anjing adalah bisnis dan produk yang
memiliki pertumbuhan dan pangsa yang rendah.
Keterangan
dari BCG Matriks Bakrie and Brothres Group :
1. Star
a. Otomotif
Ã
PT Bakrie Autoparts (BA)
2. Questions
marks
Telekomunikasi
Ã
Bakrie Telecom
3. Cash
cow
a.
Media
à Viva Media Asia
( PT
Cakrawala Andalas Televisi (antv), PT Lativi Media Karya (tvOne), PT VIVA
Sport Indonesia (Sport One
b. Properti
Ã
Bakrieland Development
4. Dog
Bumi
Resources
I.
Rekomendasi
Strategi Spesifik dan Tujuan Jangka Panjang
1. Strategi
Spesifik
-
Melakukan strategi konsentrasi pada
berbagai sektor industri
-
Melakukan ekspansi penambahan sektor
usaha, integrasi, maupun diversifikasi perusahaan
-
Pemanfaatan media untuk
mengkomunikasikan kegiatan dari implementasi CSR
-
Peningkatan kualitas produk dari setiap
anak perusahaan
-
Menyelesaikan kasus dan menciptakan
kegiatan positif
-
Mengembangkan indikator rareness dan valuable
-
Melakukan inovasi produk
-
Mengembangkan kegiatan CSR
-
Mengembangkan pengelolaan intangible
assets
2. Tujuan
Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang dari strategi
spesifikasi tersebut adalah meningkatkan pemasukan profit bagi perusahan,
memperluas pangsa pasar, memperbaiki citra perusahaan agar menarik kembali
simpati dari masyarakat sehingga secara tidak langsung mengurangi komunitas yang
kurang senang dan merasa dirugikan oleh Bakrie, mampu bersaing dengan
perusahaan diberbagai sektor.
J.
Spesifikasi
dari Rekomendasi Strategi dan Hasil Yang Diharapkan
1. Strategi
Spesifik
-
Melakukan strategi konsentrasi pada
berbagai sektor industri untuk memperluas kapabilitas internal sektor industri
tersebut sehingga memberikan pemasukan maksimal bagi Bakrie Group sendiri
-
Melakukan ekspansi penambahan sektor
usaha, integrasi, maupun diversifikasi perusahaan yang akan mendukung eksekusi growth strategy pada
perusahaan.
-
Pemanfaatan media untuk
mengkomunikasikan kegiatan dari implementasi CSR “Bakrie Untuk Negeri” yang
telah menjadi trademark dan wadah implementasi brand name bagi unit-unit usaha Bakrie
Group yang akan memberi dampak baik bagi image Bakrie Group di mata publik dan
juga sekaligus menjadi sarana kontribusi Bakrie Group terhadap masyarakat
sekitar.
-
Peningkatan kualitas produk dari setiap
anak perusahaan agar mampu bersaing dari pesaing baru serta mampu bertahan dari
tingginya penjualan produk subtitusi di Indonesia dan juga akan memberikan
profit bagi Bakrie Group sendiri
-
Menyelesaikan kasus yang telah terkait
dengan Bakrie Group dan menciptakan kegiatan positif agar mendapatkan simpati
kembali dari masyarakat dan dari komunitas yang kurang senanag dan mersa
dirugikan oleh Bakrie Group.
-
Mengembangkan indikator rareness (mengembangkan
sumber daya langka) dan valuable (mengembangkan sumber daya bernilai) sebagai
acuan dalam melakukan perbaikan berkesinambungan dan ekspansi sektor usaha perusahaan.
-
Melakukan inovasi produk yang dihasilkan
oleh anak perusahaan dari berbagai sektor agar dapat bersaing serta mampu untuk
mengikuti perubahan dari selera konsumen
-
Mengembangkan kegiatan CSR dari “Bakrie
Untuk Negeri” yang akan memberi dampak baik bagi image Bakrie Group di mata
publik dan juga sekaligus menjadi sarana kontribusi Bakrie Group terhadap
masyarakat sekitar
-
Mengembangkan pengelolaan intangible
assets yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia, pengetahuan
(modal intelektual), stres, konflik, dan talenta perusahaan dan pengelolaan ini
berfokus pada manajemen pengetahuan dan pengembangan kapasitas dan kompetensi
sumber daya manusia yang dapat menjadi awal dari strategi inovasi dan
peningkatan kinerja perusahaan.
2. Hasil
yang diharapkan
Dari strategi SWOT diharapkan
perusahaan mampu bersaing dengan munculnya pesaing baru yang berpotensi serta
tingginya penjualan produk subtitusi, mampu menarik kembali simpati dari
masyarakat sehingga mengurangi kelompok-kelompok yang merasa dirugikan dan
mengembalikan citra positif perusahaan. Juga dilakukan promosi yang gencar agar
masyarakat mengetahui berbagai sektor anak perusahaan yang dimiliki oleh Bakrie
Group. Dengan hal-hal tersebut maka akan meningkatkan profit perusahaan.
K. Rekomendasi Tujuan Tahunan
Tujuan jangka panjang dari Bakrie
Group adalah meningkatkan pemasukan profit bagi perusahan, memperluas pangsa
pasar, memperbaiki citra perusahaan agar menarik kembali simpati dari
masyarakat sehingga secara tidak langsung mengurangi komunitas yang kurang
senang dan merasa dirugikan oleh Bakrie, mampu bersaing dengan perusahaan
diberbagai sektor. Berkaitan dengan adanya MEA pada tahun 2016, kami
merekomendasikan tujuan jangka pendek untuk perusahaan Bakrie Group yaitu
peningkatan profit perusahaan maka dilakukan strategi spesifikasi atau
konsentrasi pada sektor perusahaan yang menurut analisis BCG Matriks berada
pada posisi Star yaitu pada sektor Otomotif (PT Bakrie
Autoparts (BA)), Tambang dan migas (PT Energi Mega Persada Tbk, Bakrie Kalila Investment), Agribisnis
(PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk)
Industri metal (PT Bakrie Pipe Industries).
L. Rekomedasi Evaluasi Strategi
1. Mengkaji
landasan strategi
Analisis pada
perusahaan Bakrie and Brothers menggunakan analisis SWOT dan BCG Matrik. Pada
analisis SWOT dijlaskaan tentang faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
faktor eksternal (peluang dan ancaman) dari perusahaan. Pada analisis matriks
BCG dijelaskan mengenai posisi produk-produk dari berbagai sektor perusahaan
Bakri Group di pasar. Menurut kami, kedua analisis tersebut sangat membantu
perusahaan dalam mengambil strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dari
perusahaan.
2. Tindakan
korektif
-
Peningkatan kualitas produk
-
Melakukan inovasi produk
-
Melakukan ekspansi
-
Pengembangan indikator rareness dan valuable
-
Pengembangan kegiatan CSR
-
Pengembangan pengelolaan intangible
assets
BAB
III
PENUTUP
Simpulan
Dalam melakukan
usahanya Bakrie Group menerapkan strategi differensiasi secara akuisisi berupa sektor
otomotif, tambang dan migas, agribisnis, telekomunikasi, media, properti,
infrastruktrur, dan pendidikan. Hal
tersebut dilakukan untuk meningkatkan profit perusahaan. Analisis strategi yang
digunakan adalah analisis SWOT dan matriks BCG yang menggambarkan kondisi
Bakrie and Brother group dan posisi produknya di pasar. Analisis ini sangat
membantu perusahaan dalam meencari strategi yang tepat digunakan untuk tetap
bertahan dalam pangsa pasar ptensial dan juga sangat membantu dalam peningkatan
profit peusahaan. Untuk tujuan jangka pendek, perusahaan Bakrie Group melakukan
strategi spesifikasi atau konsentrasi pada sektor perusahaan yang menurut
analisis BCG Matriks berada pada posisi Star yaitu pada sektor Otomotif (PT
Bakrie Autoparts (BA)), Tambang dan migas (PT Energi Mega Persada Tbk, Bakrie Kalila Investment), Agribisnis
(PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk)
Industri metal (PT Bakrie Pipe Industries).
Selain itu Bakrie and Brothers Group perlu melakukan tindakan korektif yang terkait
dengan strategi yang digunakan.
DAFTAR
PUSTAKA
David, F.R. 2008.
Strategic Management ; Concepts and Cases, ed. 10. Ichsan Setiyo Budi. Salemba
Empat, Jakarta
http://www.britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-elty/ (diakses tanggal 30 November
2015)
http://www.merdeka.com/uang/dari-9-perusahaan-bakrie-hanya-2-yang-prospeknya-cerah.html (diakses tanggal 1 Desember
2015)
https://vivilaksana.wordpress.com/2012/06/26/analisis-swot-sebagai-landasan-strategi-korporat-ceo-bakrie-group-2/ (diakses tanggal 29 November
2015)
http://zahracreative93.blogspot.co.id/2012/12/menganalisa-group-bakrie-menggunakan.html?m=1 (diakses tanggal 30 November
2015)
Solihin, Ismail. 2012.
Manajemen Strategik. Erlangga,. Bandung
alasan memilih erusahaan bakrie n brothers apa ya?
BalasHapusp nya ketinggalan
BalasHapus