Minggu, 17 Januari 2016

ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN BAKRIE AND BROTHERS GROUPS





ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN
BAKRIE AND BROTHERS GROUPS



Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Manajemen Strategik










Disusun oleh :
Grecia Pakpahan                   (7311413203)
Icha Puspitaning D.               (7311413241)





JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sebuah organisasi harus memiliki suatu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang yang ingin dicapai dengan membuat visi dan misi. Begitu pula dengan suatu perusahaan haruslah memiliki tujuan jangka pendek maupun panjang yang jelas dengan membuat visi dan misi perusahaan guna mencapai tujuan tersebut. Selain adanya tujuan, visi, dan misi tersebut suatu perusahaan harus menerapkan strategi karena suatu perusahaan pasti akan mengalami peningkatan maupun penurunan didalam usahanya, oleh karena itu penggunaan strategi oleh perusahaan sangat penting digunakan untuk meningkatkan maupun mempertahankan eksistensi dan kesuksesan suatu perusahaan tersebut terutama di keadaan ekonomi dunia saat ini dan persaingan dari perusahaan lain.
Dalam makalah ini dijelaskan  bagaimana analisisi strategi dari perusahaan Bakrie and Brothers Group. PT Bakrie & Brothers Tbk (“BNBR” atau “Perusahaan” atau “Perseroan”) sendiri didirikan di Jakarta pada tahun 1942 oleh almarhum Achmad Bakrie sebagai cikal bakal korporasi. Perjalanan Perusahaan diawali dengan kisah usaha niaga yang terus berkembang, dan selama lebih dari 70 tahun bergerak di bidang usaha investasi dan atau divestasi pada perusahaan-perusahaan lain, telah mengukir berbagai prestasi dan mengantarkan Perusahaan menjadi salah satu perusahaan investasi terkemuka di Indonesia.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa visi, misi, tujuan, dan strategi dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
2.      Bagaimana pengembangan visi dan misi dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
3.      Apa peluang dan tantangan eksternal dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
4.      Bagaimana matrik EFE dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
5.      Bagaimana competitive profil matrik dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
6.      Apa kekuatan dan kelemahan dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
7.      Bagaimana matrik IFE dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
8.      Bagaimana analisis SWOT dan BCG matrik dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
9.      Apa rekomendasi strategi spesifik dan tujuan jangka panjang dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
10.  Bagaimana hasil yang diharapkan dari strategi perusahaan Bakrie and Brothers Group?
11.  Apa rekomendasi tujuan tahunan yang spesifik di tahun depan dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?
12.  Bagaimana evaluasi strategi dari perusahaan Bakrie and Brothers Group?


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi Bakrie and Brothers Groups
1.      Visi
Menjadi Perusahaan Investasi terkemuka yang merepresentasikan perekonomian Indonesia.
2.      Misi
Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham melalui kegiatan investasi yang menguntungkan dan peningkatan nilai portofolio inti.

3.      Tujuan
Menjadi bagian dari komponen bangsa Indonesia untuk mendorong terjadinya masyarakat yang sejahtera dan memiliki niat yang luhur untuk berkontribusi membangun bangsa. Sesuai falsafah dasar yang diyakini bahwa “Setiap Rupiah yang dihasilkan oleh Bakrie harus bermanfaat bagi orang banyak”
4.      Strategi
Menggunakan strategi diffrensiasi yaitu melakukan akuisisi.

B.  Pengembangan Visi dan Misi
Visi dan misi dari Bakrie and Brothers Groups saat ini sudah baik dan cukup relevan dengan keadaan perusahaan saat ini, visi dan misi yang dijunjung oleh perusahaan Bakrie Group masih terus akan meningkatkan dan membawa perusahaan Bakrie Group menjadi perusahaan yang dikenal baik di Indonesia maupun diluar Indonesia dengan falsafah dasarnya yaitu “Setiap rupiah yang dihasilkan oleh Bakrie Group harus bermanfaat bagi orang banyak”.
1.      Pengembangan Visi
Visi dari perusahaan Bakrie and Brothers Group sudah baik karena menjawab pertanyaan “what will our business be?” menurut buku Manajemen Strategik oleh Ismail Solihin yaitu untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka yang merepresentasikan perekonomian Indonesia.
2.      Pengembangan Misi
Misi dari perusahaan Bakrie and Brothers group sudah cukup baik karena sudah memenuhi 6 komponen pokok dari 9 komponen yang harus dimiliki. Komponen-komponen yang sudah mencakup misi perusahaan Bakrie yaitu customers, products or services, markets, concern for survival, growth and profitability, philosophy, self-concept. Untuk concern for public image tidak dimasukkan dalam misi tetapi dimasukkan dalam falsafah dasar perusahaan yaitu “Setiap rupiah yang dihasilkan oleh Bakrie Group harus bermanfaat bagi orang banyak”. Untuk komponen yang belum terjawab adalah technology dan concern for employees.
a.       Customers
Yang menjadi pelanggan Bakrie and Brothers Groups adalah kalangan menengah keatas seperti para pemegang saham.
b.      Products or services
Perusahaan Bakrie merupakan perusahaan investasi yang menawarkan produk investasi seperti portofolio.
c.       Markets
Pangsa pasar yang ditargetkan oleh perusahaan Bakrie adalah Indonesia dan Internasional.
d.      Technology
Perusahaan Bakrie memiliki teknologi yang canggih tetapi tidak tercantum dalam misi perusahaan.
e.       Concern for survival, growth and profitability
Untuk kelangsungan dan pertumbuhan untuk menghasilkan profitabilitas (laba) melalui kegiatan investasi yang menguntungkan dan peningkatan nilai portofolio inti. Selain itu Bakrie and Brothers Group memilki anak perusahaan di berbagai sektor.
f.       Philosophy
Perusahaan Bakrie sudah mempunyai kepercayaan yang baik dimata konsumen tetapi saat ini berkurang semenjak kasus Lapindo. Selain memiliki kepercayaan, Bakrie juga memiliki nilai dasar (trimarta) yaitu KeIndonesia-an, Kebersamaan, dan Kemanfaatan.
g.      Self-concept
Kompetensi unggulan yang dimiliki oleh perusahaaan Bakrie adalah memiliki anak perusahaan terbanyak diberbagai macam sektor.
h.      Concern for public image
Perusahaan memiliki program CSR melalui “Bakrie Untuk Negeri” yang berdampak pada citra perusahaan.
i.        Concern for employees
Perusahaan yang belum maksimal dalam memperhatikan para karyawan karena Bakrie lebih memperhatikan kepuasan pelanggan.
C.  Peluang dan Tantangan Eksternal
1.    Peluang
-  Pertumbuhan segmen pasar baru terjadi pada level nasional dan internasional dimanfaatkan sebagai sumber income bagi perusahaan.
-  Perkembangan teknologi menjadi peluang bagi Bakrie untuk melakukan pemanfaatan dalam memasuki sektor bisnis teknologi dan dalam upgrading sistem kerja dan operasi perusahaan.
-  Tren eco friendly dan go green yang sedang booming dimanfaatkan Bakrie Group untuk menjadi perusahaan yang memiliki kompetensi inti (core competences) dalam proyek-proyek go green.
-  Ekspansi ke kancah internasional dapat menjadi solusi ketika permintaan dalam negeri melemah.
-  Perusahaan lain, baik nasional maupun internasional, yang berkinerja baik dapat menjadi benchmark dan mitra strategis Bakrie Group
-  Perusahaan dalam berbagai sektor industri yang berada dalam fase decline dalam product atau industry life cycle menjadi peluang yaitu dapat mengakuisisi perusahaan yang prospektif di masa depan.
2.    Tantangan
-  Pesaing baru dan peningkatan penjualan produk substitusi dapat mengancam eksistensi dan profitabilitas Bakrie Group.
-  Perubahan selera konsumen yang cepat dan tingginya bargaining position konsumen memberi ancaman tersendiri bagi stabilitas operasi perusahaan-perusahaan Bakrie Group dan membuat peluang suatu perusahaan dan atau produk untuk dipilih dan dibeli oleh konsumen menjadi menurun.
-  Politisasi perusahaan demi kepentingan politik dan isu politik yang sengaja dikaitkan dengan Bakrie Group dapat mengancam reputasi perusahaan yang merupakan salah satu faktor kunci dari survival stuffs dan sustainability perusahaan.
-  Perubahan regulasi pemerintah dapat memberikan dampak bagi operasional dan strategi Bakrie Group terutama regulasi yang tidak pro ke sektor Bakrie.
-  Rent seeker, dimana para rent seeker merupakan para individu yang menggunakan undang-undang dan peraturan pemerintah untuk mentransfer kekayaan (sewa) untuk diri mereka sendiri. Hal ini rawan terjadi pada saat Bakrie Group terlibat tender-tender proyek pemerintah.
-  Collective action dari komunitas yang kurang senang dengan eksistensi Bakrie Group dan collective action dari komunitas yang merasa dirugikan oleh Bakrie Group.

D.  Matrik EFE (External Factor Evaluations)
No
Key Eksternal Factors
Weight
Rating
Score
Opportunities (Peluang)
1.
Pertumbuhan segmen pasar baru pada level nasional dan internasional
0.08
3
0.24
2.
Perkembangan teknologi (peluang upgrading sistem kerja dan operasi perusahaan)
0.07
2
0.14
3.
Tren “eco friendly” dan “go green” yang sedang booming 
0.06
2
0.12
4.
Ekspansi ke kancah internasional
0.1
3
0.3
5.
Perusahaan lain baik nasional maupun internasional yang berkinerja baik dapat menjadi benchmark dan mitra strategis Bakrie Group
0.1
3
0.3
6.
Akuisisi perusahaan yang berada dalam fase decline namun prospektif bagi jangka panjang
0.08
3
0.24
Threaths (Ancaman)
1.
Pesaing baru dan peningkatan penjualan produk substitusi
0.1
4
0.4
2.
Perubahan selera konsumen yang cepat dan tingginya bargaining position konsumen
0.08
3
0.24
3.
Politisasi perusahaan demi kepentingan politik dan isu politik yang dikaitkan dengan Bakrie Group
0.09
3
0.27
4.
Perubahan regulasi pemerintah
0.07
3
0.21
5.
Rent seeker, hal ini rawan terjadi pada saat Bakrie Group terlibat tender-tender proyek pemerintah
0.07
3
0.21
6.
Collective action dari komunitas yang kurang senang dengan eksistensi Bakrie Group dan collective action dari komunitas yang merasa dirugikan oleh Bakrie Group
0.1
3
0.3
TOTAL
1.00

2.97

E.  Competitive Profil Matrix
Mengambil salah satu anak perusahaan dari Bakrie Group di bidang real estat dan properti yaitu Bakrieland Development.
Faktor Keberhasilan Penting
Bobot
Bakrieland Development
Alam Sutera Realty
Lippo
Karawaci
Rating
Score
Rating
Score
Rating
Score
Iklan
0.1
2
0.2
3
0.3
3
0.3
Kualitas produk
0.2
2
0.4
3
0.6
3
0.6
Daya saing harga
0.1
3
0.3
3
0.3
3
0.3
Manajemen
0.1
2
0.2
2
0.2
2
0.2
Posisi keuangan
0.1
3
0.3
4
0.4
4
0.4
Loyalitas konsumen
0.1
2
0.2
3
0.3
4
0.4
Ekspansi Global
0.15
3
0.45
3
0.45
3
0.45
Pangsa Pasar
0.15
3
0.45
3
0.45
3
0.45
TOTAL
1.00

2.50

3.00

3.10
Alasan memilih Alam Sutera Realty dan Lippo Karawaci sebagai pesaing dari Bakrieland Development adalah kedua perusahaan sama-sama bergerak di bidang properti yang sama dan merupakan perusahaan pesaing potensial dari Bakrieland Development.

F.   Kekuatan dan Kelemahan
1.    Kekuatan
-  Diversifikasi bidang usaha Bakrie Group bergerak pada sektor sumber daya tangible yang strategi yaitu melakukan diversifikasi konglomerat pada berbagai sektor usaha yang memberikan peluang berbeda-beda bagi sumber pemasukan perusahaan. 
-  Sumber daya keuangan cukup memadai, baik secara swadaya, pasar modal, dan pinjaman. Pendanaan perusahaan disokong oleh pendanaan dari shareholders. Kombinasi pendanaan internal Bakrie Group dan pendanaan eksternal melalui pasar modal dan debt dapat meningkatkan jumlah uang yang dimiliki perusahaan.
-  Citra stabil selama 70 tahun dengan mengusung nama Bakrie sebagai “trademark”. Citra positif pada filosofi Bakrie Group menjadi “daya tarik” dan “daya jual” perusahaan dalam melakukan kemitraan strategis dan mendapatkan legitimasi sosial dari masyarakat.
-  Keterlibatan perwakilan Bakrie Group dalam event nasional dan internasional memberikan peluang bagi Bakrie Group untuk memperkenalkan dan meningkatkan  awareness publik akan eksistensi dan reputasi Bakrie Group.
-  Implementasi CSR melalui “Bakrie Untuk Negeri” menjadi trademark dan wadah implementasi brand name bagi unit-unit usaha Bakrie Group yang digunakan sebagai salah satu investasi perusahaan yang berdampak baik bagi image Bakrie Group di mata publik dan menjadi sarana kontribusi Bakrie Group terhadap masyarakat sekitar.
-  Beberapa sektor usaha Bakrie Group memiliki indikator rareness dan valuable sebagai acuan dalam melakukan perbaikan berkesinambungan dan ekspansi sektor usaha perusahaan
-  Memiliki sektor bisnis dalam bidang teknologi informasi, sehingga dapat menjadi sarana komunikasi dan informasi perusahaan terhadap masyarakat
2.    Kelemahan
-  Pengelolaan intangible assets yang belum cukup tampak secara eksplisit dimana Bakrie Group hanya memperhatikan kepuasan customers saja.
-  Nilai kapitalisasi rendah di Bursa Efek tampak pada nilai saham perusahaan-perusahaan Bakrie Group yang rendah dibandingkan perusahaan lain pada sektor dan subsektor yang sama dan pendanaan mayoritas masih berasal dari hutang (debt).
-  Sektor-sektor perusahaan yang berada di bawah naungan Bakrie Group tidak semuanya menghasilkan profit dan berkinerja baik yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan dan mempengaruhi citra holding company itu sendiri.
-  Kesenjangan reputasi manajerial, dimana reputasi manajerial terkesan hanya terpusat di individu-individu tertentu saja yaitu yang diidentikan dengan individu-individu tertentu yang menyandang nama Bakrie.
-  Optimalisasi divisi R&D belum optimal dan lini produk sempit, terlihat dari lini produk beberapa anak perusahaan Bakrie Group yang sempit yaitu  pada sektor pertambangan batu bara, agribisnis, minyak dan gas, dan logam.
-  Citra kurang baik pada perusahaan-perusahaan Bakrie Group muncul akibat beberapa kasus seperti Lapindo Brantas, konflik antara Bakrie Sumatra Plantations dan Bank Capital mengenai dugaan transaksi semu oleh PT BSP, dan sebagainya.
-  Promosi dan “brand activation” yang kurang sehingga awareness publik mengenai macam-macam usaha Bakrie Group kurang dikenal secara keseluruhan.

G. Matriks IFE (Ixternal Factor Evaluations)
No
Key Internal Factors
Weight
Rating
Score
Strengths (Kekuatan)
1.
Secara mayoritas, bidang usaha Bakrie Group bergerak pada sektor sumber daya tangible yang strategis (kompetensi inti)
0.07
3
0.21
2.
Sumber daya keuangan cukup memadai, baik secara swadaya, pasar modal, dan pinjaman
0.06
2
0.12
3.
Citra stabil selama 70 tahun dengan mengusung nama Bakrie sebagai trademark
0.07
4
0.28
4.
Keterlibatan perwakilan Bakrie Group (seperti CEO, komisaris, dan direksi) dalam event-event nasional dan internasional
0.08
3
0.24
5.
Implementasi CSR melalui “Bakrie Untuk Negeri”
0.07
3
0.21
6.
Beberapa sektor usaha Bakrie Group memiliki indikator rareness dan valuable
0.07
3
0.21
7.
Memiliki sektor bisnis dibidang teknologi informasi yang dapat menjadi sarana komunikasi dan informasi perusahaan terhadap masyarakat
0.08
4
0.24
Weakness (Kelemahan)
1.
Pengelolaan intangible assets yang belum cukup tampak (secara eksplisit)
0.07
2
0.14
2.
Nilai kapitalisasi rendah di Bursa Efek Indonesia dan pendanaan mayoritas dari hutang pada beberapa sektor usaha
0.08
3
0.24
3.
Beberapa anak perusahaan Bakrie Group tidak menghasilkan profit yang signifikan
0.09
3
0.27
4.
Kesenjangan reputasi manajerial, dimana reputasi manajerial terkesan hanya terpusat di individu-individu tertentu saja
0.07
3
0.21
5.
Optimalisasi divisi R&D belum optimal dan lini produk sempit
0.06
2
0.12
6.
Citra kurang baik pada salah satu perusahaan Bakrie Group muncul akibat beberapa kasus
0.07
4
0.28
7.
Promosi dan “brand activation” yang kurang sehingga awareness publik mengenai macam-macam usaha Bakrie Group kurang dikenal secara keseluruhan
0.06
3
0.12
TOTAL
1.00

2.98







H.  Analisis SWOT dan BCG Matriks
1.    Analisis SWOT
         
                         Eksternal






  Internal
Strength
-         Sektor sumber daya tangible strategis
-         Keuangan cukup memadai
-         Citra stabil selama 70 tahun
-         Perwakilan terlibat dalam event nasional dan internasional
-         Implementasi CSR
-         Beberapa sektor  memiliki indikator rareness dan valuable
-         Memiliki sektor bisnis dalam bidang teknologi informasi
Weakness
W.1.   Pengelolaan intangible assets yang belum cukup
W.2.   Nilai kapitalisasi BEI rendah
W.3.   Tidak semua anak perusahaan menghasilkan profit.
W.4.   Kesenjangn reputasi manajerial
W.5.   Optimalisasi divisi R&D belum optimal dan lini produk sempit
W.6.   Citra kurang baik akibat kasus
W.7.   Promosi dan “brand activation” yang kurang
Opportunities
O.1.     Pertumbuhan segmen pasar baru
O.2.     Perkembangan teknologi
O.3.     Tren “eco friendly” dan “go green” yang sedang booming 
O.4.     Ekspansi kancah internasional
O.5.     Menjadikan perusahaan lain sbg benchmark dan mitra strategis
O.6.     Akuisisi perusahaan dalam fase decline
SO
(S1O3) Menerapkan sektor  usaha yang berbasis lingkungan / go green dan bersumber daya tangible strategis
(S4O4) Melakukan ekspansi ke kancah internasional, mencari channel ketika perwakilan terlibat di event nasional / internasional
(S6O2) Mengelola secara optimum melalui perkembangan teknolgi beberapa sektor perusahaan yang memiliki rareness dan valuable
WO
(W1O5) Pengelolaan intangible assets dapat semakin dikembangkan dengan melihat pengembangan intangible assets perusahaan benchmark
(W6O3) Mengaplikasikan segera eco friendly dan go green untuk meminimalisasi citra kurang baik akibat kasus
(W7O2) Melakukan promosi dengan teknologi yang semakin canggih (melalui jaringan media seperti ANTV)

Threaths
T.1.    Pesaing & peningkatan penjualan produk substitusi
T.2.    Perubahan selera konsumen
T.3.    Politisasi perushan & isu politik
T.4.    Perubahan regulasi pemerintah
T.5.    Rent seeker
T.6.    Collective action dari komunitas yang kurang senang dan merasa dirugikan
ST
(S6T1) Terus mengembangkan indikator rareness dan valuable agar mampu bersaing
(S2T2) Dengan sumber keuangan yang cukup memadai dapat melakukan inovasi produk
(S5T6) Implementasi CSR terus dikembangkan agar mengurangi komunitas yang merasa kurang senang dan merasa dirugikan

WT
(W7T1) Meningkatkan kualitas produk dari setiap anak perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahan pesaing dan produk subtitusi
(W6T6) Segera menyelesaikan kasus dan menciptakan kegiatan untuk menarik kembali simpati masyarakat










2.    BCG Matriks



Penjelasan
a.       Bintang
Bintang adalah bisnis atau produk dengan pertumbuhan dan pangsa yang tinggi.
b.      Sapi Kas
Sapi kas adalah bisnis atau produk yang pertumbuhannya rendah, tetapi pangsanya tinggi.
c.       Tanda Tanya
Tanda tanya adalah unit bisnis dengan pangsa rendah dalam pasar yang pertumbuhannya tinggi.
d.      Anjing
Anjing adalah bisnis dan produk yang memiliki pertumbuhan dan pangsa yang rendah.
Keterangan dari BCG Matriks Bakrie and Brothres Group :
1.      Star
a.       Otomotif à PT Bakrie Autoparts (BA)
b.      Tambang dan migas à PT Energi Mega Persada TbkBakrie Kalila Investment
c.       Agribisnis à PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk
d.      Industri metal à PT Bakrie Pipe Industries
2.      Questions marks
Telekomunikasi à Bakrie Telecom
3.      Cash cow
a.       Media à Viva Media Asia ( PT Cakrawala Andalas Televisi (antv), PT Lativi Media Karya (tvOne), PT VIVA Sport Indonesia (Sport One
b.      Properti à Bakrieland Development
4.      Dog
Bumi Resources

I.     Rekomendasi Strategi Spesifik dan Tujuan Jangka Panjang
1.    Strategi Spesifik
-     Melakukan strategi konsentrasi pada berbagai sektor industri
-     Melakukan ekspansi penambahan sektor usaha, integrasi, maupun diversifikasi perusahaan
-     Pemanfaatan media untuk mengkomunikasikan kegiatan dari implementasi CSR
-     Peningkatan kualitas produk dari setiap anak perusahaan
-     Menyelesaikan kasus dan menciptakan kegiatan positif
-     Mengembangkan indikator rareness dan valuable
-     Melakukan inovasi produk
-     Mengembangkan kegiatan CSR
-     Mengembangkan pengelolaan intangible assets

2.    Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang dari strategi spesifikasi tersebut adalah meningkatkan pemasukan profit bagi perusahan, memperluas pangsa pasar, memperbaiki citra perusahaan agar menarik kembali simpati dari masyarakat sehingga secara tidak langsung mengurangi komunitas yang kurang senang dan merasa dirugikan oleh Bakrie, mampu bersaing dengan perusahaan diberbagai sektor.

J.    Spesifikasi dari Rekomendasi Strategi dan Hasil Yang Diharapkan
1.    Strategi Spesifik
-     Melakukan strategi konsentrasi pada berbagai sektor industri untuk memperluas kapabilitas internal sektor industri tersebut sehingga memberikan pemasukan maksimal bagi Bakrie Group sendiri
-     Melakukan ekspansi penambahan sektor usaha, integrasi, maupun diversifikasi perusahaan yang akan mendukung eksekusi growth strategy pada perusahaan.
-     Pemanfaatan media untuk mengkomunikasikan kegiatan dari implementasi CSR “Bakrie Untuk Negeri” yang telah menjadi trademark dan wadah implementasi brand name bagi unit-unit usaha Bakrie Group yang akan memberi dampak baik bagi image Bakrie Group di mata publik dan juga sekaligus menjadi sarana kontribusi Bakrie Group terhadap masyarakat sekitar.
-     Peningkatan kualitas produk dari setiap anak perusahaan agar mampu bersaing dari pesaing baru serta mampu bertahan dari tingginya penjualan produk subtitusi di Indonesia dan juga akan memberikan profit bagi Bakrie Group sendiri
-     Menyelesaikan kasus yang telah terkait dengan Bakrie Group dan menciptakan kegiatan positif agar mendapatkan simpati kembali dari masyarakat dan dari komunitas yang kurang senanag dan mersa dirugikan oleh Bakrie Group.
-     Mengembangkan indikator rareness (mengembangkan sumber daya langka) dan valuable (mengembangkan sumber daya bernilai) sebagai acuan dalam melakukan perbaikan berkesinambungan dan ekspansi sektor usaha perusahaan.
-     Melakukan inovasi produk yang dihasilkan oleh anak perusahaan dari berbagai sektor agar dapat bersaing serta mampu untuk mengikuti perubahan dari selera konsumen
-     Mengembangkan kegiatan CSR dari “Bakrie Untuk Negeri” yang akan memberi dampak baik bagi image Bakrie Group di mata publik dan juga sekaligus menjadi sarana kontribusi Bakrie Group terhadap masyarakat sekitar
-     Mengembangkan pengelolaan intangible assets yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia, pengetahuan (modal intelektual), stres, konflik, dan talenta perusahaan dan pengelolaan ini berfokus pada manajemen pengetahuan dan pengembangan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia yang dapat menjadi awal dari strategi inovasi dan peningkatan kinerja perusahaan.
2.    Hasil yang diharapkan
Dari strategi SWOT diharapkan perusahaan mampu bersaing dengan munculnya pesaing baru yang berpotensi serta tingginya penjualan produk subtitusi, mampu menarik kembali simpati dari masyarakat sehingga mengurangi kelompok-kelompok yang merasa dirugikan dan mengembalikan citra positif perusahaan. Juga dilakukan promosi yang gencar agar masyarakat mengetahui berbagai sektor anak perusahaan yang dimiliki oleh Bakrie Group. Dengan hal-hal tersebut maka akan meningkatkan profit perusahaan.

K. Rekomendasi Tujuan Tahunan
Tujuan jangka panjang dari Bakrie Group adalah meningkatkan pemasukan profit bagi perusahan, memperluas pangsa pasar, memperbaiki citra perusahaan agar menarik kembali simpati dari masyarakat sehingga secara tidak langsung mengurangi komunitas yang kurang senang dan merasa dirugikan oleh Bakrie, mampu bersaing dengan perusahaan diberbagai sektor. Berkaitan dengan adanya MEA pada tahun 2016, kami merekomendasikan tujuan jangka pendek untuk perusahaan Bakrie Group yaitu peningkatan profit perusahaan maka dilakukan strategi spesifikasi atau konsentrasi pada sektor perusahaan yang menurut analisis BCG Matriks berada pada posisi Star yaitu pada sektor Otomotif (PT Bakrie Autoparts (BA)), Tambang dan migas (PT Energi Mega Persada TbkBakrie Kalila Investment), Agribisnis (PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk) Industri metal (PT Bakrie Pipe Industries).

L.  Rekomedasi Evaluasi Strategi
1.      Mengkaji landasan strategi
Analisis pada perusahaan Bakrie and Brothers menggunakan analisis SWOT dan BCG Matrik. Pada analisis SWOT dijlaskaan tentang faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) dari perusahaan. Pada analisis matriks BCG dijelaskan mengenai posisi produk-produk dari berbagai sektor perusahaan Bakri Group di pasar. Menurut kami, kedua analisis tersebut sangat membantu perusahaan dalam mengambil strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dari perusahaan.
2.      Tindakan korektif
-       Peningkatan kualitas produk
-       Melakukan inovasi produk
-       Melakukan ekspansi
-       Pengembangan indikator rareness dan valuable
-       Pengembangan kegiatan CSR
-       Pengembangan pengelolaan intangible assets










































BAB III
PENUTUP

Simpulan

Dalam melakukan usahanya Bakrie Group menerapkan strategi differensiasi secara akuisisi berupa sektor otomotif, tambang dan migas, agribisnis, telekomunikasi, media, properti, infrastruktrur, dan pendidikan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan profit perusahaan. Analisis strategi yang digunakan adalah analisis SWOT dan matriks BCG yang menggambarkan kondisi Bakrie and Brother group dan posisi produknya di pasar. Analisis ini sangat membantu perusahaan dalam meencari strategi yang tepat digunakan untuk tetap bertahan dalam pangsa pasar ptensial dan juga sangat membantu dalam peningkatan profit peusahaan. Untuk tujuan jangka pendek, perusahaan Bakrie Group melakukan strategi spesifikasi atau konsentrasi pada sektor perusahaan yang menurut analisis BCG Matriks berada pada posisi Star yaitu pada sektor Otomotif (PT Bakrie Autoparts (BA)), Tambang dan migas (PT Energi Mega Persada TbkBakrie Kalila Investment), Agribisnis (PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk) Industri metal (PT Bakrie Pipe Industries). Selain itu Bakrie and Brothers Group perlu melakukan tindakan korektif yang terkait dengan strategi yang digunakan.




















DAFTAR PUSTAKA


David, F.R. 2008. Strategic Management ; Concepts and Cases, ed. 10. Ichsan Setiyo Budi. Salemba Empat, Jakarta

http://www.bakrie-brothers.com/ (diakses tanggal 30 November 2015)





https://id.wikipedia.org/wiki/Bakrie_%26_Brothers (diakses tanggal 28 November 2015)



http://www.alam-sutera.com/products (diakses tanggal 1 Desember 2015)


Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Erlangga,. Bandung


2 komentar: